Asas
kebangkitan ummat adalah kembali kepada agama yang benar yang telah di
ajarkan oleh Rosulullah yaitu kembali kepda Al quran dan sunnah,
berpegang teguh kepda keduanya dan mengikuti jalan para sahabat dan
menghindari perpecaha. Karna jalan kebenaran menuju kejayaan ummat
hanyalah satu sebagaimana yang telah difirmankan Allah subhanahu wa
ta’ala:
وأن هذا صراطي مستقيماً فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذلكم وصّاكم به لعلكم تتقون
Artinya: "Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan‐Ku yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan‐jalan (yang lain) karena
jalan‐jalan itu mencerai‐beraikan kamu dari jalan‐Nya". (Al‐An'am : 153).
Dan sungguh Rasulullah shollallhu alaihi wasallam, telah
menjelaskan makna ayat ini kepada para shahabatnya. Beliau pada suatu hari
menggambarkan kepada para shahabat sebuah garis lurus di atas tanah,
disusul dengan menggambar garis‐garis pendek yang banyak di sisi‐sisi garis
lurus
tadi. Kemudian beliau sholallhu alai wasalam membacakan ayat di atas
ketika menudingkan jari tangannya yang mulia ke atas garis yang lurus
dan kemudian menunjuk garis‐garis yang terdapat pada sisi‐sisinya, beliau
bersabda:
"Ini adalah jalan Allah, sedangkan jalan‐jalan ini, pada setiap muara jalan‐jalan
tersebut ada syaithan yang menyeru kepadanya". (Shahih sebagaimana
terdapat di dalam "Zhilalul Jannah fi takhrij As‐Sunnah : 16‐17).
Hadits
di atas dengan tegas menjelaskan bahwa jalan menuju kejayaan hanyalah
satu, meskipun dewasa ini banyak kelompok kelompok yang menawarkan
berbagai solusi, namun solusi siapakan yang lebih baik daripada solusi
Allah dan RosulNya?.
Dihadit
yang lain juga dijelaskan bahwa kehinaan ummat islam dikarnakan mereka
jauh dari Al quran dan sunnah sebagaimana yang di sabdakan Rosulullah:
"Apabila kamu melakukan jual beli dengan sistem 'iinah (seseorang menjual
sesuatu kepada orang lain dengan pembayaran di belakang, tetapi sebelum si
pembeli membayarnya si penjual telah membelinya kembali dengan harga
murah red), menjadikan dirimu berada di belakang ekor sapi, ridha dengan
cocok tanam dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kamu
dikuasai oleh kehinaan, Allah tidak akan mencabut kehinaan itu dari dirimu
sebelum kamu rujuk (kembali) kepada dien kamu". (Hadist Shahih riwayat Abu
Dawud).
Dalil ini sangat tegas menyatakan bahwa kehinaan ummat ini dikarnakan
mereka jauh dengan agama dan rela dengan dunia. Dan Allah akan mencabut
kehinaan itu sehingga mereka kembali kepda agamanya. Oleh karna itu Imam
Malik mengatakan:
"Tidaklah
menjadi baik akhir umat ini, melainkan dengan apa yang telah
memperbaiki dengannya generasi pertama umat ini. Maka setiap apa yang
pada hari itu (zaman shahabat) tidak dikatakan sebagai agama, maka tidak
pula hari ini (zaman sekarang) dikatakan sebagai agama.”
Allah
akan menjajikan khilafah ketika ummat islam kembali kepda ajaran yang
benar yaitu mengesakan Allah subhanahu wata’ala sebagaimana fiman Allah
dalam surat an nuur:
وَعَدَ
اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ
Artinya:“Dan
Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh
bahwa Allah sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi (baca:
mewujudkan khilafah) sebagaimana Allah telah memberikan kekuasaan kepada
orang-orang sebelum kalian. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang Dia ridhoi untuk mereka (Islam), dan Dia sungguh akan
mengganti keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman.
Mereka beribadah kepadaKu dan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu
apappun.” (QS. An Nur: 55).
Dalam
tafsir Al Jalain dijelaskan bahwa Allah telah mewujudkan janjiNya
kepada kaum muslimin (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabat) dan Allah memuji mereka dengan firmanNya di akhir ayat di atas:
“Mereka beribadah kepadaKu dan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun.”
Maka ayat ini berstatus sebagai alasan kenapa Allah memberikan
kekuasaan kepada mereka (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabat). Ini adalah sebuah penyataan yang kita pegang bahwa tidak akan
bangkit ummat ini kecuali dengan kembali kepada agama yang murni. Karna
pada dasarnya para Nabi dan Rosul di utus untuk mengesakan Allah, Allah
berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ
Artinya: “Kami
tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwa tidak ada sesembahan (yang hak) melainkan Aku. Maka
sembahlah Aku!” (QS. Al Anbiya’: 25). Allah juga berfirman:
“Inilah
satu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan
secara terperinci yang diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui. Agar kamu tidak menyembah selain Allah…” (QS. Hud: 1-2).
Oleh
karna itu kesimpulanya adalah ketika kita kembali kepda ajaran agama
yang benar maka Allah akan menghadiyah kan kepada ummat islam sebuah
kemulian.
Allah berfirman yang artinya:
“Andaikan
Allah menghendaki Allah akan menolong kalian dari (kejahatan) mereka
(orang kafir). Namun Allah menguji sebagian kalian dengan sebagian yang
lain..” (QS. Muhammad: 4).
Maka
wajib kita awali dengan meluruskan aqidah dan mendidik generasi dengan
aqidah yang benar. Generasi yang akan diuji kemudian mereka mampu
bersabar atas ujian, sebagaimana bersabarnya generasi yang pertama.”
(Dikutip dari kitab: Minhaj Al Firqoh An Najiyah karya Syaikh Muhammad
bin Jamil Zainu).
Khandar, Juni 2012, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar
untuk komentar bagi yang belum memiliki accaunt pilih select profile dan klik Anonymous