Gunung Sempu
Home » , » .:: Kisah Seorang Istri yang Minta Dicerai Suaminya Karena Cemburu dengan Buku ::.

.:: Kisah Seorang Istri yang Minta Dicerai Suaminya Karena Cemburu dengan Buku ::.

Written By Unknown on Rabu, 03 Oktober 2012 | 21.22




Bismillahirrohmanirrihim

Kami mendengar guru kami, Al Ustadz Aris Munandar hafizhohulloh wa ro'ah, bercerita dalam sebuah kajian (Rabu, 17 Dzul Qo'dah 1433 H) kitab Al Qaulul Mufid 'ala Kitabit Tauhid karya Syaikh Ibnu 'Utsaimin rohimahulloh ketika membahas mas-alah mahabbah (cinta) menurut Ahlussunnah yang mengat
akan bahwa perasaan cinta itu tidak diharuskan kepada sesama jenis.

Alkisah, salah seorang ulama staf pengajar di Islamic University of Madinah yang bernama Syaikh Prof. 'Abdul 'Aziz Al Ahmadi adalah ulama yang sangat gandrung dengan buku-buku (kutu buku). Setiap harinya

nyaris beliau selalu di perpustakaan pribadinya melahab buku-buku yang ada di situ. Karena sangking seringnya beliau di perpustakaan pribadinya itu, sehingga istrinya pun terkadang tidak disentuhnya. Setiap kali pulang dari kerja atau urusan di luar rumah, yang pertama kali beliau tuju & sentuh apabila pulang rumah adalah buku-buku yang ada di perpustakaan pribadinya, istrinya dibiarkan begitu saja. Ternyata lama-lama istrinya pun tidak betah & cemburu dengan tingkah suaminya yang cenderung 'menelantarkannya', seakan-akan ia adalah istri kedua (atau yang lebih tepatnya istri pertama yang suaminya sudah berpoligami). Akhirnya istri Syaikh 'Abdul 'Aziz Al Ahmadi ini pun meminta untuk dicerai saja. Maka keduanya pun cerai.

Berikutnya, karena sudah tidak memiliki istri lagi, tentu Syaikh 'Abdul 'Aziz Al Ahmadi menikah untuk yang kedua kalinya. Namun meski Syaikh sudah menikah lagi, namun kebiasaannya yang dulu belum juga hilang atau bahkan susut pun tidak. Ternyata istri yang kedua ini adalah seorang yang jalan otaknya (baca: cerdas). Setiap kali Syaikh keluar rumah, perpustakaannya pun dikunci sehingga ketika Syaikh sudah pulang rumah dan hendak memasuki perpustakaan, beliau mendapatinya dalam keadaan terkunci. Tentu saja mau tidak mau beliau harus bertanya kepada sang istri. Sang istri pun mengatakan bahwa kunci perpustakaan itu ada pada dirinya dan dia lah yang telah menguncinya. Ia tidak akan memberikan kunci itu sampai Syaikh menyentuhnya. Maka begitulah seterusnya*. Allohua'lam. []

_________
* Ditulis dengan penyesuaian.

Firman Hidayat, 4 Oktober 2012, Gunung Sempu
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar
untuk komentar bagi yang belum memiliki accaunt pilih select profile dan klik Anonymous

 
Support : Creating Website | |
Copyright © 2011. gunung sempu - All Rights Reserved
Template Created by Published by Khandar
Proudly powered by Blogger