Gunung Sempu
Home » » Fakta Para Ulama Kaum Muslimin Memecat Madzhab Asy’ari & Maturidi dari Lingkaran Ahlussunnah wal Jama’ah!

Fakta Para Ulama Kaum Muslimin Memecat Madzhab Asy’ari & Maturidi dari Lingkaran Ahlussunnah wal Jama’ah!

Written By Unknown on Rabu, 07 November 2012 | 04.32



Banyak orang menyangka bahwa Asy’ari adalah Ahlussunnah wal Jama’ah. Bahkan penganut madzhab Asy’ari mengklaim dan membajak secara dusta nama Ahlussunnah wa Jama’ah, sebagaimana ma’ruf di kalangan ahli ilmu dan penuntutnya. Di antara mereka adalah penulis kitab Al Bayan lima Yasyghulu Al Adzhan, Mufti Dr. ‘Ali Jumu’ah. Ia mengatakan dengan pede-nya, “Dan madzhab Ahlussunnah, yaitu Asy’ari & Maturidi, adalah madzhab yang jelas dalam seluruh bab-bab tauhid.”
Pernyatan yang lebih mencengangkan adalah shahabat-shahabat Nabi juga mermadzhab Asya’ri! Ketika penulis Al Bayan lima Yasyghulu Al Adzhan (hal. 181) ditanya apakah ‘aqidah para shahabat adalah Asy’ari? Ia pun menjawab tanpa merasa canggung, “Ya. Para shahabat itu beraqidah Asy’ari. Dan Asya’ariyyah merupakan sebuah lafazh yang dimaksudkan sebagai ‘aqidah para shahabat yang mulia.” Kita katakana, “Subhanaka hadza buhtan ‘azhim!”
Hal yang sama juga dilakukan KH Siradjuddin ‘Abbas dalam buku hitamnya, seperti I’tiqad Ahlussunnah wal Jama’ah, Thabaqatus Syafi’iyyah, 40 Masalah Agama, dan lainnya.
Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan tegas dari sebagian para ulama bahwa madzhab Asy’ari bukan dari bagian Ahlussunnah wal Jama’ah:
  • Di antara yang menunjukkan bahwa Asy’ari bukanlah Ahlussunnah wa Jama’ah bahkan mereka adalah sebuah firqah yang berbeda dengan Ahlussunnah wal Jama’ah dalam masalah pokok-pokok (ushul) yang banyak adalah sebagian imam-imam Ahlussunnah mengingkari ushul-ushul mereka. Di antara mereka adalah Ibnu Suraij rohimahulloh dari kalangan Syafi’iyyah, yang semasa dengan Al Asy’ari. Beliau berkata, “Kami tidak sependapat dengan takwilnya Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karomiyyah, dan Mukayyifah. Bahkan kami menerima (shifat-shifat Allah)  tanpa takwil dan mengimaninya tanpa tamtsil (menyerupakan).” [Ijtima’ Al Juyusy Al Islamiyyah (hal. 62)]
  • Imam Abul Hasan Al Karji Asy Syafi’i rohimahulloh mengatakan, “Imam-imam syafi’iyyah senantiasa tidak menyukai (memandang rendah) dan  enggan bernisbat kepada Asy’ari. Mereka juga berlepas diri dari madzhab yang didirikannya dan melarang shahabat-shahabat dan orang-orang yang mereka cintai dari berdekat-dekat di sekitarnya.”
  • Abul Hasan Al Karji rohimahulloh juga berkata tentang Abu Hamid Al Isfiroyini, “Sudah diketahui kerasnya Syaikh (Abu Hamid Al Isfiroyini) terhadap penganut ilmu kalam sampai-sampai beliau membedakan antara ushul fiqih Asy Syafi’i dari ushul Al Asy’ari. Abu Bakar Ar Rodzaqoni rohimahulloh menta’liq dengan pernyataan, “Dan ini pendapatku.” Abu Ishaq Asy Syirozi rohimahulloh juga mengikutinya dalam dua kitabnya, yaitu Al Luma’ dan At Tabshiroh. Sampai-sampai apabila pendapat Al Asy’ari bersamaan dengan pendapat teman-teman kami (se-madzhab), beliau akan membedakannya seraya berkata, “Itu adalah pendapat sahabat-sahabat (semadzhab) kami. Pendapat itu juga yang menjadi pendapat Al Asy’ari.” Beliau tidak menganggap Al Asy’ari sebagai bagian dari Syafi’iyyah karena enggan dengan mereka dan dari madzhab mereka dalam ushul fiqih, sebagai pengganti dari ushuluddin.
[At Tis’iniyyah (238-239), Syarh Al Ashfahani (V/31 Al Fatawa Al Kubro), Mukhtashor Al ‘Uluww li Adz Dzahabi, dan Ijtima’ Al Juyusy Al Islamiyyah karya Ibnul Qoyyim]
  • Di antara yang sudah kita ketahui bahwa penulis ‘Aqidah Thohawiyyah dan pensyarahnya adalah bermadzhab Hanafi. Imam Ath Thohawi rohimahulloh sendiri semasa dengan Al Asya’ari, menulis ‘aqidah ini untuk menjelaskan ‘aqidah Imam Abu Hanifah dan pengikutnya. Kitab ini serupa dengan kitab Al Fiqh Al Akbar. Mereka telah menukil dari sang imam bahwa beliau menegaskan kafirnya orang yang berpendapat, “Allah tidak berada di atas ‘Arsy atau bertawaqquf (tidak berpendapat) darinya. Sementara itu muridnya yang bernama Imam Abu Yusuf rohimahulloh telah memvonis kafir Bisyr Al Marisi.
  • Asy’ariyyah juga menafikan shifat ‘uluww (ketinggian Allah) dan mengingari keberadaan Allah di atas ‘Arsy. Diketahui juga bahwa pokok-pokok (aqidah) mereka terambil dari Bisyr Al Marisi. Periksa Siyar A’lam An Nubala’ (X/200-201) karya Adz Dzahabi, Al Hamawiyyah (hal. 14-15) karya Ibnu Taimiyyah, dan Manhaj Al Asya’iroh fi Al ‘Aqidah (hal. 11).
  • Semenjak Imam Ahmad memvonis bid’ah Ibnu Kullab dan memerintah agar menghajr mereka, dilah pendiri madzhab Asy’ari sejatinya, para menganut madzhab Hanbali terus saja bersama mereka dalam ‘peperangan’ yang panjang.
  • Berkata Ibnu Khouzir dari kalangan madzhab Malikiyyah, “Menerut Malik dan kawan-kawan kami (semadzhab), ahlul ahwa’ (pengekor hawa nafsu) adalah ahli kalam. Maka setiap mutakallim (ahli kalam) adalah ahlul bida’ wal ahwa’, entah itu Asy’ari ataupun selainnya. Persaksian mereka tidak akan diterima selama-lamanya dalam Islam.” [Jami’ Bayan Al ‘Ilm wa Fadhlih (II/117) karya Ibnu ‘Abdil Barr rohimahulloh]
  • Imam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh dan Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh telah membantah (menyingkap kesesatan) Asy’ariyyah melalui sejumlah kitabnya.
Di antara karya-karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh yang membantah mereka adalah:
  • Ø Dar’u Ta’arudh Al ‘Aql wa An Naql
  • Ø Bayan Talbis Al Jahmiyyah
  • Ø At Ts’iniyyah syarh Al ‘Aqidah Al Ashfahaniyyah
  • Ø Al Fat[a]wa Al Hamawiyyah
  • Ø An Nubuwwat (bantahan terhadap pendapat mereka tentang kenabian),
  • Ø Al Iman (bantahan terhadap pendapat mereka tentang iman)
  • Ø Al Qo’idah Al Marokisyiyyah
  • Ø Al Munazhoroh fi Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah
Adapun kitab-kitab Ibnul Qoyyim rohimahulloh yang memuat bantahan terhadap paham As’ariyyah adalah:
  • Ø Mukhtashor Ash Showa’iq Al Mursalah
  • Ø Syafa’ Al ‘Alil
  • Ø Al Qoshidah An Nuniyyah
  • Ø Ijtima’ Al Juyusy Al Islamiyyah
Karena kegigihan kedua imam ini dalam menyingkap dan membantah paham doktrin Asy’ariyyah ini, sebagian Asy’ariyyah mengkafirkan Ibnu Taimiyyah dan menuduhnya kufur, zindiq, dan sesat. Di antara mereka adalah perkataan penulis Hawasyi ‘ala Syarh Al Kabir karya As Sanusi, “Ibnu Taimiyyah, penganut madzhab Hanbali yang terkenal, adalah zindiq dan kebenciannya terhadap agama dan pemeluknya tidak samar lagi.” Lihat buku Arkan Al Iman karya Wahbi Ghowanji, buku-buku & makalah-makalahnya serta buku Baro’ah Al Asy’ariyyin, dan buku Ibnu Taimiyyah Laisa Salafiyyan.
Bahkan mereka juga menilai kafir setiap orang yang berpendapat, “Sesungguhnya Allah Ta’ala dishifati dengan shifat ‘uluww.”


Cuplikan dari kitab Ar Rodd Al ‘Ilmi ‘ala Syubhat fi Al ‘Aqidah wa At Tashowwuf (hal.196-198) karya Dr. Ibrohim Abu Syadi

Kampus Al Hadi Sleman Yogyakarta
21: 37 WIB Jum’at, 17 Dzul Hijjah 1433 H

Ibnu Marwadi Al Marwadi (Firman Hidayat) Diambil dari web beliau: almarwadi.wordpress.com
Share this article :

2 komentar:

  1. Webesite ini adalah kelompok wahhabi yang ngaku-ngaku Ahlussunnah wal Jama’ah.
    Ibnu Taimiyyah sumber kesesatan yang diperparah oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. yang pengikutnya disebut wahhabi atau salafy

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar
untuk komentar bagi yang belum memiliki accaunt pilih select profile dan klik Anonymous

 
Support : Creating Website | |
Copyright © 2011. gunung sempu - All Rights Reserved
Template Created by Published by Khandar
Proudly powered by Blogger